Gesit Bagai Kadal
ada awalnya dasawarsa 2000-an, saat Barcelona usaha kembalikan jati diri mereka yang lenyap, saat Real Madrid repot cari racikan yang cocok untuk Galacticos mereka, Slot Judi Online kesebelasan seperti Real Mallorca, Real Sociedad, Valencia, dan Deportivo de La Coruña menyikat pada kompetisi sepakbola Spanyol. Dari semuanya, perform Deportivo bernama Diego Tristán Herrera sebagai ujung tombak jadi fokus perhatian.
Tampil memberikan keyakinan bersama Real Mallorca pada musim awalnya, Presiden Real Madrid, Lorenzo Sanz, bergerak cepat untuk amankan jasa Diego Tristán. Tetapi saat sebelum transfer itu betul-betul terlaksana, Florentino Pérez justru dipilih sebagai Presiden Real Madrid pada musim panas 2000 hingga peralihan Tristán ke Real Madrid batal terjadi.
Tidak berhasil bertambat di Bernabéu, Presiden Deportivo, Augusto César Lendoir, saat itu juga tiba dan amankan Tristán pada harga delapan juta euro. Investasi yang cemerlang ingat Tristán dikenali salah satunya pemain dengan kekuatan lengkap. Ia dikenali sebagai striker yang handal saat lakukan dribble, tepat saat lakukan sepakan, dan mempunyai kekuatan tanding udara dan gerakan tanpa bola yang baik.
Kelincahan dan kelicinan sebagai penumpukan paket lengkap Diego Tristán Slot Online Terpercaya itu membuat dia dipanggil The Lizard alias Sang Kadal.
Musim ke-2 bersama Branquiazuis ialah babak pleno untuk seorang pemain yang lahir di 5 Januari 1976 ini. Selainnya jadi pembuat gol paling banyak La Liga, ia juga bawa Super Depor ke tribune paling tinggi Copa del Rey.
Tetapi pada awal kehadirannya di Riazor, seturut mekanisme 4-5-1 yang digotong Javier Irureta yang cuma menampung striker tunggal, nama Tristán sempat diacuhkan. Ketidaktahuan status hanya karena ditaruh sebagai penyerang lapis dua sesudah Roy Makaay membuat Tristán nyaris memilih untuk pindah ke kesebelasan lain. Tetapi pelatih mana sich yang ingin menjual atau biarkan pergi pemain yang bahkan juga pada kondisi tidak bagus sanggup cetak 19 gol pada musim pertamanya?
Penantian Tristán terjawab pada musim selanjutnya dengan jadi starter khusus, dan keputusan Irureta itu tidak pernah disesalkan karena pada musim itulah sukses mengumpulkan 21 gol untuk Deportivo La Coruña membuat namanya keluar sebagai El Pichichi La Liga.